Rabu, 14 Maret 2012

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH ) Disampaikan oleh : Ismani M.Pd.

A. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh proses, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara  evaluasi diri dan perkembangan profesional.  Lebih lanjut penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Kelas merupakan sekelompok siswa menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian yang merupakan suatu upaya memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiah. 

1. Prinsip Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
a. Karena tugas utama guru adalah mengajar, maka pelaksanaan penelitian tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan pembelajaran
b. Metodologi yang digunakan harus reliabel artinya terencana dengan cermat sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di lapangan.
c. Permasalahan yang dipilih harus menarik, nyata, tidak menyulitkan, dapat dipecahkan, berada dalam jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan dan peneliti merasa terpanggil untuk meningkatkan diri.
d. Pengumpulan data tidak mengganggu atau menyita waktu terlalu banyak.
e. Metode dan teknik yang digunakan tidak terlalu menuntut baik dari kemampuan guru itu sendiri ataupun dari segi waktu. 
f. Harus memperhatikan etika penelitian, tatakrama penelitian dan rambu-rambu pelaksaan yang berlaku umum seperti yang diteliti harus dihormati kerahasiaannya, semua yang terkait setuju dengan prinsip-prinsip penelitian, harus ada laporan dan lain-lain.
g. Kegiatan penelitian pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan (on-going), karena cakupan peningkatan dan pengembangan sepanjang waktu menjadi tantangan.
2. Karakteristik Penelitian TIndakan Kelas
Karakteristik penelitian tindakan kelas dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Situasional artinya berkaitan langsung dengan permasalahan yang kongkrit dihadapi guru dalam kesehariannya. Hal ini dapat berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu. Masalahnya diangkat dari praktek pembelajaran keseharian yang dapat dirasakan oleh guru atau siswa atau keduanya.
b. Kontekstual artinya upaya penyelesaian atau pemecahannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru dan mutu sekolah tidak terlepas dari konteksnya dengan cara merefleksi diri yaitu sebagai praktisi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesehariannya sekaligus se cara sistemik meneliti dirinya sendiri
c. Bersifat kolaboratif dan partisipatif antara guru, siswa dan individu lain yang terkait dalam proses pembelajaran yaitu suatu satuan kerja sama secara langsung atau tidak langsung dengan perspektif berbeda. Misalnya bagi guru demi meningkatkan profesionalismenya, bagi siswa untuk meni ngkatkan prestasi belajarnya. Kolaborasi diartikan sebagai kerja sama saling tukar menukar ide untuk melakukan aksi dalam rangka memecahkan masalah.
d. Bersifat self-evaluatif (evaluatif dan reflektif) yaitu kegiatan modifikasi yang dilakukan secara kontinu,dievaluasi dalam situasi yang ada dan terus berjalan, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan dalam praktik yang dilakukan guru.
e. Bersifat fleksibel dan adaptif (luwes dan menyesuaikan) memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan. Adanya penyesuaian menjadikan prosedur yang cocok untuk bekerja di kelas yang memilik i banyak kendala yang melatarbelakangi masalah-masalah di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan ditempat kejadian
f. Penelitian tindakan kelas memanfatkan data pengamatan dan perilaku empirik yaitu menelaah ada tidaknya kemajuan sementara penelitian dan proses pembelajaran terus berjalan, semua informasi yang ada dikumpul kan, diolah, didiskusikan, dinilai oleh beberapa individu yang terkait untuk melakukan tindakan. Perubahan kemajuan dicermati dari waktu ke waktu dengan melakukan evaluasi formatif.
g. Sifat dan sasaran penelitian tindakan kelas adalah situasional-spesifik, tujuannya pemecahan masalah praktis. Dengan demikian temuan-temuannya berguna dalam dimensi praktis tidak dapat digeneralisasi sehingga tidak secara langsung memiliki andil pada usaha pengembangan ilmu. Kaji an permasalahan, prosedur pengumpulan data dan pengolahannya dilakukan secermat mungkin dengan mendasarkan pada keteguhan ilmiah.
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas.
a. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan agar guru atau tenaga kependidikan dapat memperbaiki mutu kinerja atau meningkatkan proses pembelajaran secara kesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban oleh guru. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis dalam memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan layanan pendidikan atau pembelajaran. Hal ini dicapai melalui refleksi untuk mendiagnosis keadaan. Melakukan analisis-sintesis-interpretasi-eksplanasi dalam refleksi dan kemudian mencobakan alternatif tindakan serta evaluasi efektivitasnya dan merupakan kegiatan daur ulang tindakan.
b. Penelitian Tindakan Kelas untuk mengembangkan kemampuan/ ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran di kelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas dapat merupakan alat untuk memecahkan masalah yang didiagnosis dalam situasi tertentu.
c. Penelitian Tindakan Kelas dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan inovasi pada pembelajaran kedalam sistem yang ada karena sulit dilakukan oleh upaya pembaharuan yang dilakukan pada umumnya.

4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang dilakukan semuanya mempunyai tujuan yakni untuk meningkatkan, melibatkan, dan mengembangkan pembel ajarannya. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai tujuan meningkatkan :
a. Praktik pembelajaran, yang berarti guru makin diberdayakan mengambil prakarsa profesional yang semakin mandiri. 
b. Kemampuan profesional, berarti pemberdayaan guru menuju profesionalisme guru, dengan segala upaya, ketulusannya, dan kemandiriannya mengembangkan model-model pembelajaran yang baru dan diujicobakan di kelasnya. 
c. Peningkatan situasi tempat pengalaman praktik, berarti guru berani menggunakan hal-hal yang baru dengan segala risiko yang mungkin terjadi dalam mencobakan hal-hal yang baru diduga akan memberikan perbaikan serta peningkatan.
5. Perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian konvensional
Berdasarkan uraian tersebut di atas tampak bahwa ada perbedaan antara penelitian tindakan kelas dengan penelitian konvensional, penelitian yang biasa dilakukan misalnya penelitian persiapanmenulis skripsi). Secara garis besar perbedaannya sebagai berikut:

No. Aspek Penelitian Konvensio nal Panel Tindakan Kelas
1. Masalah Masalah dan hasil amatan pihak lain  Masalah yang dirasakan dan dihadapi peneliti sendiri dalam melak sanakan tugas
2. Tujuan Menguji hipotesis, membuat generalisasi, mencari explanasi Melakukan perbaikan, peningka tan dalam pembelajaran untuk menuju peningkatan
3. Manfaat/ Kegunaan Tidak langsung dan sifatnya sebagai saran  Langsung dapat dirasakan dan dinikmati oleh konsumen/ subyek penelitian
4. Teori Digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis Digunakan sebagai dasar untuk memilih aksi/solusi tindakan berikutnya
5. Metodologi Menuntut paradigma penelitian yang jelas Bersifat fleksibel Langkah kerja punya  kecende rungan linier Langkah kerja bersifat siklik dan setiap siklik terdiri tiga tiga tahapan Analisis dilakukan setelah
data terkumpul Analisis terjadi saat proses setiap siklus 

B. Desain Penelitian Tindakan Kelas.
Peningkatan mutu pendidikan saat ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak sebab keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan terutama oleh keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat dicapai bila pendidikan yang dilaksanakan juga berkualitas. Melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas diharapkan meningkatnya  profesionalisme guru yang sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan serta sumber daya manusia.
Salah satu kegiatan untuk mengatasi masalah yang terdapat di dalam kelas melalui Penelitian Tindakan Kelas. Beberapa model atau desain Penelitian Tindakan Kelas adalah:
1. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan dari berbagai model penelitian tindakan karena Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian tindakan atau action research. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas yang lain ada yang mengacu pada model Kurt Lewin. Komponen pokok dalam penelitian tindakan Kurt Lewin yaitu :
a. Perencanaan ( planning )
b. Tindakan (acting)
c. Pengamatan (observing )dan
d. Refleksi ( reflecting )

2. Model Kemmis & Taggart.
Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dan dikembangkan oleh Kemmis & Mc.Taggart. Komponen tindakan ( acting) dengan pengamatan (observing ) dijadikan menjadi satu kesatuan karena menurut Kemmis & Taggart (1988) pada kenyataannya kedua komponen tersebut merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan karena kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin. Model Kemmis & Taggart bila dicermati pada hakekatnya berupa perangkat- perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refl eksi. Untaian-untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus di sini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, obser vasi dan refleksi. Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung dari permasalahan yang perlu dipecahkan.Jika suatu penelitian mengkaitkan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran melibatkan lebih dari dua siklus bahkan mungkin dapat mencapai lima atau enam siklus.

C. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas.
Untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, perlu kita ikuti langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan yaitu :
1. Identifikasi Masalah dan Merumuskan Masalah
Kriteria dalam menentukan masalah adalah :
a. Masalahnya harus penting bagi orang yang mengajukan masalah dan sekaligus signifikan.
b. Masalah yang diajukan hendaknya dalam jangkauan penanganan
c. Pernyataan harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental
2. Analisis Masalah
Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah menganalisis masalah untuk mengetahui dimensi-dimensi problem yang mungkin ada untuk mengidentifikasi aspek aspek penting. 

3. Merumuskan hipotesis tindakan
Langkah selanjutnya setelah merumuskan masalah adalah mengkaji teori-teori dan hasil penelitian yang relevan (jika ada) yang berkenaan dengan masalah yang diajukan untuk merumuskan hipotesis.
4. Penyusunan Rencana Tindakan.
Dari kajian kepustakaan dan landasan pe mikiran dapat dituangkan dalam perumusan hipotesis yang tersirat didalamnya tindakan apa yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut.
Rencana tindakan hendaknya memuat informasi tentang :
a. Apa yang diperlukan untuk menentukan pemecahan masalah yang telah dirumuskan.
b. Alat atau teknik apa yang diperlukan sebagai pengumpul data
c. Rencana perekaman data
d. Rencana pengolahan data
e. Rencana untuk melaksanakan tindakan
f. Rencana untuk mengevaluasi
g. Pelaksanaan Penelitian
h. Refleksi
i. Analisis Data
j. Pelaporan Hasil

D. Sistematika Proposal Penelitian Tindakan

Salah satu model sistimatika proposal Penelitian Tindakan Kelas berisi :
1. Judul
Judul penelitian tindakan kelas sebaiknya menyatakan secara akurat dan padat akan permasalahan yang dipilih serta bentuk tindakan apa yang dilakukan peneliti dalam upaya menyelesaikan masalahnya. Formulasi judul hendaknya:
a. mencerminkan masalah
b. mencerminkan upaya tindakan yang akan dilakukan
c. singkat, jelas dan mudah untuk dipahami.
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang hendaknya menguraikan urgensi penanganan masalah yang diajukan dalam penelitian. Dukungan dari hasil-hasil penelitian terdahulu akan memberikan landasan yang kokoh dalam argumentasi mengenai urgensi maupun signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui tindakan kelas yang diajukan. Secara garis besar latar belakang masalah berisi uraian :
1) fakta-fakta pendukung,
2) argumentasi teoritik tentang tindakan yang akan dipilih,
3) hasil penelitian terdahulu ( jika ada ) dan
4) alasan pentingnya penelitian ini dilakukan.
b. Rumusan Masalah.
Berisi uraian komprehensif yang menjelaskan : kesenjangan antara situasi yang diinginkan dengan yang ada dan dapat dipecahkan, siapa penyebab kesenjangan, dan rancangan tindakan pembelajaran yang mempunyai landasan konsepsual. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya . 

c. Tujuan Penelitian
Dirumuskan secara tegas tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan ini, dan obyektif. Keberhasilannya dapat dicek secara mudah.
d. Manfaat Hasil Penelitian.
Berisi manfaat atau sumbangan yang diperoleh dari hasil penelitian yang menyangkut : siswa, guru pelaksana penelitian maupun guru pada umumnya, sekolah, pengembang kurikulum, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) ataupun khasanah ilmu.
3. Kajian Teoritik dan Hipotesis Tindakan
Berisi teori yang dapat menjustifikasi suatu tindakan yang akan dilakukan berdasarkan : kajian teori yang relevan sebagai uraian yang mendasari penelitian tindakan, dengan tindakan akan terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan, dan tindakan yang akan dilakukan tertuang da lam hipotesis yang biasanya dinamakan hipotesis tindakan.
4. Rancangan/Metode Penelitian
a. Setting Penelitian berisi karakteristik l okasi, karakteristik subyek penelitian, karakteristik matapelajaran.
b. Rencana Tindakan/Persiapan penelitian berisi penjelasan tentang berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam penelitian tindakan. Uraiannya meliputi : perencanaan (berupa : skenario tindakan, penggandaan alat, personel yang terlibat, dan lainnya), pelaksanaan tindakan, rencana perekaman/ pencatatan data dan pengolahannya, analisis dan refleksi (meliputi : prosedur analisis, refleksi, dampak tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan).
5. Jadwal Penelitian
Berisi penjelasan kegiatan yang akan dilakukan, waktu dimulai pelaksanaan sampai dengan pelaporan. Biasanya ditampilkan dalam bentuk matriks kegiatan.
6. Daftar Pustaka
Menunjukkan pustaka/sumber yang betul-betul digunaka n dalam penyusunan proposal dan disusun secara alfabetis.
7. Lampiran dan lainnya yang dipandang perlu Lampiran berisi :
a. Biodata dari ketua dan anggota tim peneliti
b. Instrumen yang digunakan
c. Lain-lain.
E. Daftar Pustaka

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RRP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit????

Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan???
Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek?????

Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah?????

Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462

INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com

TERIMA KASIH DAN SALAM SUKSES



PAK ZAIF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar