1.1 Tinjauan
Mata Diklat
Guru
memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya membentuk watak
bangsa dan mengembangkan potensi siswa dalam kerangka pembangunan pendidikan
di Indonesia. Kehadiran guru hingga saat ini bahkan sampai akhir zaman nanti
tidak akan pernah dapat digantikan oleh teknologi secanggih apapun. Oleh sebab itu,
dalam melaksanakan tugas-tugas guru yang cukup komplek dan unik, diperlukan guru
yang memiliki kemampuan yang maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dan diharapkan secara kontinyu guru dapat meningkatkan kompetensinya.
Usman
(2002) menyatakan bahwa guru dengan kompetensi tinggi adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga Ia mampu
melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
Berdasarkan
pernyataan di atas, coba Anda lakukan refleksi diri masing-masing. Apakah
Anda sudah melaksanakan tugas secara maksimal? Sebagai guru, Anda perlu memahami
bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah mendidik,
mengajar, dan melatih siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat
bagi siswa dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, guru
seyogyanya tidak hanya mampu mengajarkan pengetahuan dan mendidik siswa agar
menjadi manusia yang berbudi luhur, tetapi juga guru harus mampu mengajarkan keterampilan
hidup dan melatih siswa agar dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilannya
dalam kehidupannya di masyarakat. Hal ini berarti bahwa guru dituntut
mampu menguasai bidang studi yang diampunya dan membelajarkannya pada siswa
secara profesional. Oleh sebab itu, guru seyogyanya selalu melakukan penilaian
terhadap kinerjanya sendiri, terutama dalam pembelajaran di kelas, sehingga guru
akan dapat mengetahui bahwa pembelajarannya perlu diperbaiki kualitasnya. Dengan
demikian, guru akan dapat secara terus-menerus berusaha melakukan perbaikan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Guru yang inovatif, kreatif, dan produktif
adalah guru yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru dan mutakhir untuk
kepentingan kualitas pembelajaran di kelas (Sunyono, 2007). Kemampuan tersebut
dapat dilihat dari upaya guru dalam melakukan perbaikan kualitas proses pembelajaran
melalui penelitian yang dilaksanakan dalam lingkup kelasnya sendiri atau
lebih dikenal dengan sebutan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
HAKEKAT
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. Pengertian,
Karakteristik, dan Manfaat PTK
A1.
Pengertian PTK
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) akhir-akhir ini telah menjadi trend untuk dilakukan oleh
guru sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk
memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. Menurut Suharsimi (2002) bahwa
PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata ”penelitian, tindakan, dan
kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti
atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai
bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode / siklus
kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom Action Research yaitu
suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas.
Menurut
John Elliot (1982) bahwa PTK adalah tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya mencakup; telaah,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan
hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan profesional. Pendapat
lain, Kemmis dan Mc Taggart (1988) mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk
refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi
sosial untuk
meningkatkan penalaran dan praktik sosial. Sedangkan Carr dan Kemmis menyatakan
bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan
(guru, siswa, atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan)
untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktik-parktik sosial
atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut,
(c) situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan
(Hardjodiputro, 1997).
Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan. Dengan demikian, PTK berfokus pada kelas atau
pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas
(silabus, materi,
dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengkaji mengenai
hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Agar Anda dapat lebih memahami makna
PTK secara utuh dan benar, sebaiknya kita kaji juga makna kelas dalam PTK.
Makna
kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik (siswa) yang sedang belajar yang
tidak hanya terbatas di dalam ruangan tertutup saja, tetapi dapat juga ketika siswa
sedang melakukan karyawisata, praktik di laboratorium, bengkel, di rumah, atau di
tempat lain, atau ketika siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. Dengan
demikian, komponen dalam suatu kelas yang dapat dikaji melalui PTK adalah
a.
Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang
asyik mengikuti
proses pembelajaran di kelas / lapangan / laboratorium atau bengkel, maupun
ketika siswa sedang asyik mengerjakan tugas rumah di malam hari, atau ketika
mereka sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah.
b.
Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar di kelas,
sedang membimbing
siswa yang sedang berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan
kunjungan ke rumah siswa.
c.
Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
sebagai bahan
yang ditugaskan kepada siswa.
d.
Peralatan atau sarana pembelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar
dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran, yang dicermati dapat
guru, siswa, atau keduanya.
e.
Hasil pembelajaran, merupakan produk yang harus ditingkatkan dan terkait dengan
proses pembelajaran, sarana pembelajaran, guru, atau siswa itu sendiri.
f.
Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat diatur
/ direkayasa
dalam bentuk tindakan. Misalnya yang dapat digolongkan kegiatan pengelolaan
adalah cara mengelompokkan siswa, pengaturan tempat duduk, cara guru
memberikan tugas, penataan peralatan pembelajaran, dan sebagainya.
A2.
Karakteristik PTK
Berdasarkan
pengertian di atas, kita dapat memperoleh ciri atau karakteristik dari PTK dibandingkan
dengan penelitian lain, yaitu:
1. Masalah pada PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari gru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar. Dengan demikian, masalah dalam PTK berasal dari permasalahan nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem teoritis.
2.
PTK merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri (self reflective inquiry). Untuk melakukan
refleksi, guru sebaiknya bertanya pada diri sendiri, misalnya:
–
Apakah penjelasan saya terlalu cepat?
–
Apakah saya sudah memberi contoh konkrit dan memadai?
–
Apakah hasil latihan di kelas / pekerjaan siswa sudah saya komentari?
–
Apakah bahasa yang saya gunakan dapat mudah dipahami siswa?
3.
PTK dilakukan di dalam kelas. Fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran
di kelas yang berupa prilaku guru dan siswa dalam beriteraksi.
4.
PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap
dan terus-menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK dikenal
adanya siklus tindakan yang meliputi: perencanaan – pelaksanaan – observasi
– refleksi – revisi (perencanaan ulang).
5.
PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesinalisme guru,
karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berfikir kritis dan sistematis,
mampu membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan.
A3. Manfaat PTK
Menyimak
pengertian dan karakteristik PTK di atas, Anda tentu telah mengenal bahwa dalam
PTK ada 3 (tiga) komponen yang menjadi sasaran utama PTK, yaitu siswa / pembelajaran,
guru, dan sekolah. Tiga komponen itulah yang akan menerima manfaat dari
PTK.
a.
Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
Tujuan
PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir
memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga PTK mempunyai manfaat yang sangat
besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Dengan adanya pelaksanaan
PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi,
teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat dapat dianalisis dan didiagnosis,
sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika
kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah
dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat.
Ini
menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil
belajar siswa. Keduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan
kemauan untuk melakukan PTK. Selain
PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilakukan oleh gurudapat
menjadi model bagi siswa dalam meningkatkan prestasinya. Guru yang selalu
melakukan PTK yang inovatif dan kreatif akan memiliki sikap kritis dan reflektif
terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Sikap kristis inilah yang akan dijadikan
model bagi siswa untuk terus merefleksi diri sebagaimana yang dilakukan oleh
gurunya.
b.
Manfaat bagi guru.
Beberapa
manfaat PTK bagi guru antara lain:
1.
Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian
yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. Keberhasilan dalam
perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena Ia telah melakukan
sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses pembelajaran
yang dikelolanya.
2.
Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara
profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan mampu memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya. Dalam hal ini, guru tidak lagi hanya
sebagai seorang praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan
selama ini, namun juga sebagai peneliti dibidangnya yang selalu ingin
melakukan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
3.
Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi
penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan
sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan
dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik pembelajaran.
4.
Dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri,
melakukan evaluasi diri, dan menganalisis kinerjanya sendiri di dalam kelas,
tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan, dan tantangan pembelajaran
dan pendidikan masa depan, dan mengembangkan alternatif pemecahan
masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru
yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat.
c.
Manfaat bagi sekolah
Sekolah
yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan
kinerjanya secara profesional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat.
Ada hubungan yang erat antara berkembangnya suatu sekolah dengan berkembangnya
kemampuan guru. Sekolah tidak akan berkembang, jika gurunya tidak
memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika
sekolah yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu
saja sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
peningkatan
kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
IKLAN
CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))
Ingin membuat PTK tapi merasa sulit????
Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan???
Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek?????
Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah?????
Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462
INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com
TERIMA KASIH DAN SALAM SUKSES
PAK ZAIF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar